Rabu, 26 Oktober 2011

Bumi berputar, Tanda ini semua tak abadi

Sepasang kakek nenek terlihat bergandengan tangan mesra menyusuri jalan pematang sawah selepas mereka bertani, diiringi air hujan yang mengguyur bumi.
Kemudian, sepasang suami istri melewati mereka dengan sepeda ontelnya. Sang Nenek berkata "Enak ya kek, kalau kita punya sepeda seperti mereka"
Tak berapa lama, sepasang kekasih dengan motor miliknya, melewati suami istri yang sedang asik bersepeda. Sang Istri berkata "Pak, enak ya kalau kita punya motor seperti mereka"
Selang berapa menit, Sebuah mobil pick up melewati sepasang kekasih tersebut. Kemudian salah seorang kekasih berkata kepada kekasihnya, "Sayang, enak ya mereka tidak perlu hujan-hujanan begini, coba kita punya mobil"
Kemudian, Mobil Mercedes Benz berwarna metalic menyalip mobil pick up, dari dalam terdengar percakapan suami istri, "Pak, coba kita punya mobil sebagus itu ya.."
Lalu, Sang Pengendara Mercedes Benz melihat sepasang Kakek nenek yang asik berjalan, hujan-hujanan di tepi sawah..
"Sungguh bahagianya pasangan itu, berjalan menyusuri sawah..sedangkan aku, hampir setiap hari bertengkar dengan istri dan pergi dengan kendaraan masing-masing"
***
sumber: Renungan akhir pekan dari seorang atasan.


Betapa bijaknya hidup, jika kita melihat dari sisi yang lebih bijaksana.
Terinspirasi dari sebuah blog, didalam tulisannya ia mengutip
"Iman is like an airplane ride. The higher you go up, the smaller the things on earth look."- Imam Safi Khan
sumber : http://www.aimanazlan.com


Iman itu seperti naik pesawat, semakin tinggi kamu terbang, semakin kecil hal-hal di bumi yang kamu lihat.
Rotasi hidup, bayi -> anak-anak -> muda -> dewasa -> tua. TK -> SD -> SMP -> SMA -> S1 -> S2 -> S3 -> Alm.
 


Ah, semua berujung kepada Allah..
Selamat menjalani hidup yang lebih bijaksana, karena kebijaksanaan-lah kita menilai setiap sisinya dengan baik ^__^


-MF-

Karena kita muslim, saudaraku



Biar saja Allah yang dekatkan hati kita
karena aku dekat dengan-Nya
dan karena kamu dekat dengan-Nya


-^__^-

-MF- 

Sabtu, 15 Oktober 2011

Siapa Yang Mau Masuk Syurga?


Anak anak, siapa yg mau masuk surga?” Tanya pak guru.
“Saya pak,” teriak murid2 kecuali si Badu yang diam saja.
“Yang mau masuk surga berdiri!” Kata pak guru. Semua murid berdiri, kecuali si Badu.
“Badu, kamu gak mau masuk surga?” Tanya pak guru.
“Mau donk pak”, jawabnya
“Kok, tidak berdiri?” Tanya pak guru.
“Lha, emang mau berangkat sekarang, pak?”... :D


***


Nyengir-nyengir sendiri saat membaca cerita ini. Satu tokoh cerdas, saya rasa diperankan oleh si Badu. Anak kecil yg sangat pandai mengkritisi ajakan gurunya.
tapi disatu sisi saya juga jadi bertanya dengan pertanyaan Badu "Lha,emang mau berangkat sekarang, pak?”... " * -__-"
Lha..bukankah pesan tiket ke syurga itu harus dari jauh-jauh hari ya, persiapannya butuh waktu yang tak singkat. Dan bukankah waktu take off pesawat menuju syurga itu tidak pasti *hehe..gaya euy :P
Karena saya atau kamu tak tahu kapan, maka sebaiknya dan seharusnya bergegas mengemas amal dan ibadah menuju syurga dari sekarang. Karena kita tak kunjung bisa memprediksi apakah esok, ke-esokannya lagi, atau esok-esok yang akan datang kah masa perjalanan itu akan tiba?
Persiapkan semua dari sekarang. Bantu saya yah..bantu semuanya, agar kita bisa bertemu di syurga nanti, Aminn ^__^
***


*oh iya..ajak si Badu juga :P


-MF-

Menjadikan Kalian semacam Motivasi

Sudah beranjak genap usia matahari. Lalu langkah-langkah kecil yang mengiringi juga mulai bergegas menari.
Dan kemudian, saya semakin asik mengejar mimpi. 
Belajar membentuk pribadi. 

Saya tahu ini adalah semacam komitmen. Konsistensi akal dan hati untuk dapat bersinergi membentuk pribadi yang lebih baik lagi. "Mengapa selalu tentang Tarbiyah Zatiyah"--itu terus yang memutari akal dan pikiran saya yang memang terbatas ini :D
Ada rasa iri terhadap mereka yang tetap melingkar bersama. Tak berpindah, tak perlu adaptasi lagi. Ya, haha..awalnya saya merasa ingin tetap berjuang disana. Berjuang bersama kerumunan penda'i yang selalu semangat menyiarkan tiket-tiket menuju syurga. Selelah apapun mereka. pasti tetap ada yang saling topang menopang satu sama lain.

Allah Maha Baik.

Kalimat itu semakin terpatri dalam dangkalnya akal dan hati saya.  Kemudian, Iri ini menjadi semacam motivasi bahwa saya harus berlari. Mengejar mereka hingga sampai pada titik yang dinamakan loyalitas menggapai ridho Ilahi. Akumulasi antara rindu dan sepi.
Masa itu, saya menemukan lingkaran baru. Sesuatu yang sangat jauh berbeda dengan kalian yang diplomatis dan bermimpi tinggi. Disini saya hanya temukan kebahagiaan yang terbentuk dari mimpi-mimpi kecil dan tingkah-tingkah yang sederhana. Dan ini semua sungguh berbeda dengan kalian.


Saya tetap merindukan kalian. kalian yang berpenampilan indah dengan orasi yang menggugah hati. Sungguh, saya masih merindukan kalian. kalian yang cantik membawa suasana dan cerdas dalam berima.
Tapi Allah Maha Baik.
Saya terpisah jauh dengan kalian, saya yang hanya si siput lamban yg dilepas di sebuah lingkaran yang lagi-lagi berbeda dengan kalian. Disini tak ada agenda yang tersusun rapih, disini tak ada pembatas yang membumbung tinggi, disini tak ada struktur yang tersketsa matematis. Lalu saya seperti tercambuk dengan kalian. Kini saatnya siput ini bergegas berlari, menuangkan seluas-luasnya ilmu yang pernah saya kejar sama-sama dengan kalian. Kalian yang menjadi tentor-tentor unggulan disana.
Dan disini.
di logika dan naluri saya.

"Dakwah adalah cinta"
Itu saja yang memenuhi otak saya tentang kalian yang luar biasa. Hanya berbeda tentara, tapi saya rasa kita satu senjata ^_^
Bantu saya menjadikan kami disini seperti kalian. Kalian yang pandai berkonsep dalam visi dan beraksi dalam misi. Karena kami disini hanya si siput lamban yang ingin sekali mengajak yang lain menggapai ridho Ilahi. Bantu kami, sebut kami dalam doa-doa kalian.

Ya,
Allah Maha Baik
Ia yang menjaga kalian, tetap berada simetris dihati ini.
^_^

"Allahumma innaka ta'lamu anahazihil quluub. Qadittamha'ala mahabbatik, waltaqot'alla tha'atik wa tawahadat 'alla da'watik wa ta'a haddat'alla nusyroti syariatika. Fawatsikillahumma rabitothaa wa adimwuddaha wahdiha subulaha wam la'habinurikallazi layasybu wasrohsudurohaa. Bifaidil iimani bika wajamili tawakuli'alaika wa'ahyiha bima'rifatika wa amitha'ala syahadati fissabilika. Innaka ni'mal maula wa ni'mannatsir. Allahumma amin wa sholilahumma 'alla muhammadin wa'ala alihi washohbihi wasalim"
-MF-

Kamis, 13 Oktober 2011

Saya Lelah, Ternyata Kamu Lebih Lelah

Pernah merasa sangat tidak berguna?
Merasa bahwa segala ujian dan cobaan tak ada penawarnya, bahwa segala sedih dan gundah yang tak menentu itu sangat merepotkan hati?

Saya pernah.
Sering bahkan. Saat sepertinya tak ada telinga yang mau mendengar keluhan tak seberapa ini, yang sepertinya pula tak ada sejenis bahu yang bisa digunakan untuk menyandarkan sedikit beban-beban hati ini.
Lelah. Amat sangat lelah.
***

Ingin mengeluh.
Ingin mengeluarkan gumpalan penat yg menumpuk di pusat pemikiran ini.
Ingin menangis. Membuncahkan semua rasa gamang yg tak tertahankan

Ya.
Baru saja saya ingin mewujudkan mimpi kecil itu, mimpi yang sepertinya bisa membuat saya bahagia untuk sesaat. Yang ingin diwujudkan sesegera mungkin begitu melihat mangsa empuk untuk berkeluh kesah. Tapi nyatanya Allah berkehendak lain, Ia mungkin lebih senang membiarkan gumpalan penat itu tetap tertanam dalam akal dan hati kita, membiarkannya mencair secara perlahan dengan tangis dan doa-doa kecil yang terujar dari lafas kita.
Baru saja saya ingin menumpahkan semua keresahan dengan sahabat--mendadak air matanya sudah mengalir duluan, ia menangis. Mengemukakan bahwa dunia sedang tak berpihak padanya, dan ujiannya benar-benar berat, mungkin jika itu semua diposisikan kepada saya, saya akan lebih diplomatis untuk menjerit.
Tertahan.
Ya, keluhan pertama saya tertahan karena air mata yang sudah jatuh duluan dihadapan saya, karena cerita yang lebih pilu dibanding kisah sedih saya. Keluhan ini tertahan.
***
Belum ada separuhnya bibir ini menganga, bersiap-siap mengkoarkan bahwa hidup ini begitu menyayat hati. Gurat sedih dan nada parau yg berasal dari seorang kawan sudah memukul otak saya yang sudah dipenuhi dengan urusan sendiri. Dan TELAK.
sekali lagi keluhan ini tertahan. kisah sedih yang lagi-lagi membuat saya mematung, bingung. apa yang harus saya berikan untuk menghiburnya.
Fine. keluhan ini tertahan lagi
***
Bulan purnama masih mengintip perlahan. Masih ada waktu untuk saya men-JARKOM-kan keseluruh semesta bahwa saya adalah korban penderitaan zaman *haha*
Stop. karena lagi-lagi keluhan ini tertahan. Yang kali ini bukan karena sedih durjana dari pihak lain. Justru datangnya dari kebahagiaan, bahagia teramat sangat dari seorang teman. Bahagia yang saya sendiri terlalu takut untuk mendeskripsikan tingkah pola perwujudan bahagia mereka. Entah itu bisa disebut rasa syukur kepada Allah SWT. atau tidak. Yang pasti maghrib berlalu dan mereka masih terpaku dengan sorak gembira itu, suara saya terlalu kecil untuk berjerit bahwa "Kalian harus berhenti!"
Sama sekali nihil.
***

Air mata sepertinya sudah jatuh.
bukan. bukan karena saya sedih tak jadi menceritakan kisah sedih.
saya sedih karena menyadari, betapa baiknya Ia memberikan saya kesempatan untuk tidak mengumbar kesedihan. Betapa baiknya Ia karena menampar saya dengan pengalaman. Betapa baiknya Ia dengan saya yang sungguh jahat ini.
*Innama'al usri yusro* Lalu apalagi yang sedang kita pertahankan atau perjuangkan ini selain untuk Ia.
Kisah sedih macam apa yang sebenarnya sedang saya dramatisir ini. Oh Sadar Ina! 
Terlalu banyak hati yang harus bantu diperbaiki, terlalu banyak tangan yang perlu diraih dan diajak berlari menuju Syurga, terlalu banyak pemikiran yang mestinya dibawa kedalam kelas-kelas Qur'ani.
***


Hhhh..
Ia, Allah..
Engkau benar-benar sedang menata satu persatu cerita kita menuju kebaikan. Kebaikan versiMu Rabb..bukan versiku.
Engkau benar-benar sedang merapihkan letak hati yang satu persatu membelok. Rapih versiMu Rabb..bukan versiku.
Jaga kami Rabb, karena sesunggunya kami hanyalah jentik-jentik hina yang tak tau dimana air bersih itu bermuara, jika tak Kau tunjukkan dimana alirannya.

Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wanni'mannasir.
Amin.

-MF-















Sabtu, 08 Oktober 2011

Google Chrome tidak bisa buka Yahoo

Dari dua hari yang lalu, Laptop saya tidak bisa mengakses Yahoo dari web browser "Google Chrome", begitu diakses--tampilan Yahoo nya malah huruf-huruf dan angka yang gak jelas 0_o
Awalnya berfikir kalau ini virus, *huff..*. hihi..mungkin Google punya rencana supaya user gak bisa buka Yahoo kali yah, secara mereka berdua kan rival--hemm..jangan-jangan nanti Yahoo mau buat Yahoo Chrome yang ga bisa akses Google :P *hoho..


Sempat kepikiran untuk meng-uninstall Google Chrome dan menginstallnya lagi *hehe, cara praktis* tapi gak solving deh kalau inti permasalahannya adalah beneran virus, pastinya dia akan menjangkit untuk kedua kalinya. Ternyata eh ternyata--setelah saya tanya Mbah Google, ini disebabkan karena Google Chrome saya yang crash dengan aplikasi IDM. Untuk memperbaikinya adalah sebagai berikut:


1. Buka aplikasi IDM kita
2. Pilih Option menu *iconnya yg gambar gerigi-gerigi hehe..
3. Pilih Tab "General"
4. Unceklist browser "Google Chrome"


Pas buka Yahoo lagi, banzaiiii...Yahoo ku kembali, huhu..doumo arigato Google ^_^
Alhamdulillah..
Makasih lagi Ya Rabb, lagi lagi lagi dan lagi ^_^


Dapat ilmu baru lagi deh, Hurreeyy \(^0^)/


-MF-

Selasa, 04 Oktober 2011

Ayah, Ibu.. ini suratku untuk kalian.

Ayah,
Ibu,
Tak terasa waktu melintasi setengah perjalanan umur kita. Gadis kecil yang terlalu sering merepotkan kalian,
kini sudah besar. Rasanya sudah semakin jauh saja, hari-hari melangkah pergi dari pelupuk mata kita, dan itu ternyata semakin menambah rasa sayangku pada kalian. Tiap kali kalian jauh dariku, Dihati ini hanya ada rasa khawatir yang bergetar, berdebar, menggema disetiap lafas rinduku pada kalian, dan pada saat itu..aku sangat berharap Allah Yang Maha Baik melindungi kalian selalu.
Padahal sudah sampai di titik ini aku berusaha membahagiakan kalian, tapi tetap saja..aku tak pernah bisa mengembalikan serpihan kebahagiaan itu--utuh--sesempurna yang kalian berikan padaku dulu, kini, dan nanti. ahh..betapa mahalnya pengorbanan jiwa dan harta yang kalian pertaruhkan hanya untuk anak senakal diriku.

Yah..
Bu..
aku sering memimpikan kalian--bahkan dalam bunga tidurku pun..kalian tak pernah sedikitpun menyakitiku. saat aku terpisah dengan kalian dalam mimpi itu, yang kudapati adalah--kalian selalu saja bisa menemukanku. Kalian tau..betapa gembiranya aku saat itu.

Yah..
bagaimana bisa aku melupakan cerita-cerita sederhana bersamamu. Saat dimana aku tertidur pulas didepan televisi dan kau selalu menggendongku masuk kedalam kamar dan menyelimutiku atau ketika aku belajar bersepeda--dan kau perlahan melepaskan peganganmu dariku, aku tahu bukan karena kau tak menjagaku, tapi karena engkau ingin aku belajar untuk bangun dari jatuhku, tanpa keluhan, tanpa tangisan, hanya senyum kecilku dengan gigi yang tak beraturan. ahh Ayah..benar-benar indah masa kecilku bersamamu.
Kini, masih saja dengan ikhlasnya kau sesekali mengantarku pergi, menemaniku mengendarai motor tuamu, atau membelikan makanan kesukaanku, yang sebenarnya aku tau..kau susah payah mendapatkan itu.
Ayah, aku sayang sekali sama ayah..

Bu..
entah apa yang harus kukatakan untuk mengungkapkan keindahanmu, wanita terindah dan tercantik yang pernah kutemui dimuka bumi ini. Terimakasih telah mau berbagi denganku sampai detik ini ya bu..
Berbagi nafas, makanan, dan rasa sakit saat aku masih didalam perutmu, nyaman bu..
Terimakasih telah menjadi sahabat tebaikku, saat dimana tak ada telinga yang mendengar tangis dan peluhku, dengan setianya kau mendengar celotehku yang sungguh tak seberapa penting ini. saat dimana tak ada lagi tangan yang mampu menenangkan sedikit gelisahku, dengan hangatnya tanganmu mampu damaikan gundahku. Ahh ibuku sayang..Terimakasih..

Nanti,
Saat estafet tanggungjawab terhadap diriku telah masanya untuk berpindah tangan. Aku ingin sekali tunjukkan kepada kalian, aku adalah gadis kecil yang telah siap menyelami samudera kedewasaan, yang telah bijak menyikapi lautan kehidupan, yang terus berusaha untuk sanggup menyimpan izzah kalian.

Ayah,
Ibu,
Kalian tau..
aku ingin sekali bilang pada Allah..
Terimakasih,
karena kalianlah yang menjadi ayah dan ibuku
Bukan siapapun.
Cuma kalian..

Love u yah, bu..
:*

-MF-




Minggu, 02 Oktober 2011

Memperbaiki File yang Berubah Menjadi .lnk

Berawal dari teman Ibu saya yang meminta bantuan untuk memperbaiki kondisi laptopnya yang bermasalah.
Kondisinya waktu itu Menu program yang ada di Task bar-nya berubah icon menjadi Windows Media Player semua, dan saat dibuka juga mengarah ke Windows Media Player (wmp). 
Hal ini bermula pada saat si teman Ibu saya ingin membuka video dari menu Open with --> Choose Default Program --> dan pilihan program, namun karena beliau salah pencet dan mencentang ceklist "Always use the selected program to open this file", Alhasil malah semua program dan menu-menu yang ada di laptop berubah iconnya menjadi wmp dan schortcut menjadi .lnk
uikk..haha, awalnya sih pusing dari semalam, secara saya belum pernah nemuin kasus seperti ini, yang dibuka program apa..eh..keluarnya malah wmp, hihi..


Setelah tanya sana sini sama Mbah Google dan konsultasi dengan teman yang pakar dibidang pembetulan laptop, hoho..*Makasih ya saudara Egar Tegar*, Alhamdulillah akhirnya bertemu dengan situs yang membantu saya http://www.winhelponline.com/blog/file-asso-fixes-for-windows-7/


1. Klik tab link yang akan kamu simpan, misal: saat itu saya menyimpan folder.rar
2. Extract file tersebut
3. Jalankan registry file tersebut, cukup dengan men-double klik
4. Restart laptop kamu
5. Finish,Banzaaii..semua kembali ke kondisi normal


Alhamdulillahh..
Terimakasih Allah ^_^d


*Pelajaran hari ini, harus sabar menghadapi penyakit komputer, jangan terburu-buru di instal ulang sebelum kita tau penyakit yang sesungguhnya apa dan gimana penyelesaiannya..*huhu gaya euy :D


-MF-