Kamis, 04 November 2010

Malam Yang Mencekam

Terlalu hiperbola sih memang judul diatas ~_~", tapi kemarin malam--sehabis pulang kerja, seperti biasa naik kereta terakhir, sepanjang perjalanan menuju dua stasiun itu, kereta kami dilempari batu oleh suporter bola (read "JM"), MasyaAllah..geram rasanya, siapa yang kecewa, siapa yang salah, siapa yang diserbu??!!!!

Pihak stasiun sudah memberikan warning, bahkan sebelum kereta berjalan, petugas keamanan dari stasiun menutupi semua jendela-jendela kereta (huiiii...pengap nya bukan main, secara itu kereta ekonomi),kereta kami menunggu sekitar 10menit untuk dapat melakukan perjalanan, karena dari stasiun berikutnya memberikan peringatan untuk tahan dulu karena masa (read: Suporter Bola menyebalkan itu) masih "berkeliaran".

Bismillah, kereta jalan juga..belum ada 100meter kami meninggalkan stasiun, timpukan batu pertama sudah menghantam kaca jendela, keras--amat sangat keras untuk membuat seorang anak kecil menangis ketakutan, Allahuakbar..!!!, berfikir tidak sih mereka??!!
kami semua dalam satu gerbong itu awalnya, duduk jongkok dibawah bangku masing-masing, tapi salah seorang bapak-bapak memberikan saran untuk berdiri saja diatas bangku, dengan kepala didongakkan ketempat tas.
Beugh..!!, lemparan demi lemparan benar-benar memburu kereta bertubi-tubi, MasyaAllah..ini kali pertama saya benar-benar ada disituasi seperti ini, sebenarnya ini bukan yang pertama kereta jadi korban seperti ini, sudah sering--tiap kali ada bola, dan para fanatisnya merasa kecewa--mulai deh menggila, Astaghfirullah..

sebenarnya saya men-shoot adegan seru kemarin, tapi ndak tau belakangan ini, kabel data handphone lagi bermasalah ^_~". benar-benar tak habis fikir, bagaimana mereka bisa melakukan tindakan seperti itu, didalam kereta itu banyak anak kecil, banyak ibu-ibu, banyak bapak-bapak yang kelelahan sehabis pulang kerja yang mungkin saja sedang ditunggu oleh keluarga dirumah, MasyaAllah..benar-benar hanya bisa berdzikir saat itu, "Hasbunallah wanni'mal wakil ni'mal maula wanni'mannasiir"

Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di stasiun tujuan, 
Rabb...apalah ini jika dibanding dentuman keras setiap saat di tanah Palestina, Allah Kariimmm...Engkau Maha Mengetahui, memang bukan saya--Insan yang terpilih untuk terlahir di negeri mulia itu, atau sekedar menjadi sukarelawan disana, ya...mungkin jasad saya amat sangat lemah, ruhiyah saya belum cukup kuat untuk menerima segala dentuman-dentuman dahsyat itu, Allahuakbar..

"Lindungi, saudara kami di tanah Palestina Ya Rabb, dimanapun, di tempat yang memang mereka sedang terancam aqidah dan ibadah..Amin.."

Parung,041110
-MF-

Tidak ada komentar: