Selasa, 26 September 2017

Manfaatin akun media sosial kamu dg tepat

Gils, ini blog udh debuan kali yaak, lama banget ditinggalin. Perasaan jaman ngampus dulu hobi banget ngeblog, haha...ada motivasi lain cuy waktu ngampus dulu mah....

Ywdhlahya gpp,
Ini sebenernya repost aja sih, dr tulisan sy di akun instagram

***

Zaman skrg, org klo mw jadi terkenal, mau jd artis, rasa2nya lebih gampang sih. Ga kaya dulu, jd artis musti ikut casting sana sini, ikut ph, atau daftar dg uang yang mungkin jutaan bahkan lebih
.
Orang skrg bisa dg mudahnya exploring apa yg mereka suka, yg mereka bisa dan minati. Fenomena sosial media trnyta ngasih dampak yg cukup besar buat arus informasi. Semua serba sliweran dg cepat dan mudah. Apa aja bisa diakses, bisa dicari
.
Seru sih, kayanya semua udh ga jd tabu lagi. Tapi emang, mau ga mau, suka ga suka, semua org jd bebas berpendapat, no filtering, semua jd kaya gampang banget gitu buat menebar kebencian, ataupun menunjukkan rasa suka dan ga suka. Media sosial secara ga langsung jd ngasih citra buat si pemilik akun. Jd, buat mereka yg gbs memanfaatkan media sosial dg baik, brgkali bisa jd bagian org-org yg akhirnya hny ngikutin kemana zaman berlari. Krn dunia yg ngerancang dia, bukan dia yg ngerancang gmna jdnya dunia dia .
"Tepat memanfaatkan media sosial", itusih yg pd akhirnya pengen sy ungkapin. Rada gerah juga ya baca-baca informasi yg cuma seolah-olah menyebarkan hate speech dimana-mana. Ko dunia nih jd beneran kaya eranya power ranger, yg ada gordon yg kepingin nguasaain dunia, skrg ko jd gampang bgt gitu nemuin org jahat. Ya, walopun org jahat itu udh ada dr jaman dulu sih, tp ko skrg kaya makin ganas ya
.
You are wht u say, kamu adlh seperti apa yg kamu katakan. Setinggi apapun ilmu, kalo akhlaknya jeblok, tetep aja nilainya nol. Manfaatin media sosial dg tepat, banyak skrg org2 yg mendadak jd seleb via instagram, via youtube, dn mereka emang bener nunjukkin potensi mereka ko
.
Jadi, media sosial ini bisa jd manfaat, tergantung di tangan siapa dia dimanfaatin. Ayoklah, positive minded. Kita udh gede, jgn mudah kebawa emosi, gampang kasih komen negatif di akunnya org, padahal kenal juga ga. Jdikan media ini buat dakwah kamu, buat ajang nunjukkin bakat dn potensi kamu, siapa tau nasib kamu bisa sbruntung seleb2 itu. Bukankah pekerjaan yg paling menyenangkan adlh hobi yg dibayar. Yuk positif
.
.
.
Mf

#selfreminder #cumaopini #instastory #dakwah #muslimah #muslimahberdakwah #lagibener #merenung

Selasa, 12 September 2017

Anugerah

Kita, sama sekali tak mampu melihat masa yg akan datang, apa yg akan terjadi, dgn siapa kita bertemu, seperti apa kita lalui waktu, semua terasa asing dan tak pernah terbayang. Hingga akhirnya aku menemukanmu, kemudian, hari itu menjadi mudah tergambar, jelas, di pelupuk mata

Alhamdulillah,
Thanks my dear Allah, Ilahi Rabbi.
KarenaMu, ia menjadi anugerah yg indah.

Mf

Minggu, 30 Juli 2017

Cinta yang tak terduga

Bahwa sesuatu yg baik, terjadi pada hidupku saat ini. Memiliki pasangan hidup yg baik, bersamanya melewati hal-hal tak terduga, menyelesaikan segala permasalahan, menghadapi riak dunia yg seringnya bergejolak. Terimakasih atas semua kebaikan ini Rabb, Duhai Engkau Yg Maha Baik.

Mf

Kamis, 20 Juli 2017

Menulis adalah mimbarmu, ia adalah peradabanmu

"Menulislah, karena menulis itu adalah mimbarmu, ia adalah jati dirimu, menulis itu adalah masa depanmu, ia adalah peradabanmu." ungkap pak Cahyadi Takariawan dalam salah satu modul Kelas Menulis Online

Saya jadi teringat satu buku berjudul Leiden karya Dea Tantyo. "Writer is a leader." Yap!, pemimpin besar biasanya memiliki kebiasaan yg serupa, yaitu sama-sama suka menulis. Hampir separuh hidupnya dihabiskan untuk menulis. Sebut saja Bung Hatta, KH.Agus Salim, Buya Hamka, Ibnu Taimiyah, Yusuf Qordowi, Aidh Al-qarni, hampir semua tokoh inspiratif yang kita temui di buku-buku sejarah ataupun biografi orang sukses, memiliki kegemaran dan tingkat "addicted" yang menggebu terhadap dunia menulis.

23 Juni 2017, hari yang indah, dimana Allah perkenankan saya diberikan kesempatan untuk mendaftarkan diri dan belajar dari penulis buku inspiratif, yang karyanya selalu bisa menghipnotis pembaca untuk terus maju dan bersemangat memperbaiki diri,  Gurunda Cahyadi Takariawan dan Ibu Ida Nur Laila

Menarik, sederhana, dan mudah dimengerti, itulah tiga kata yang mewakili kelas menulis tersebut. Hampir semua pertanyaan dan curhatan peserta, dijawab dengan bahasa yang begitu mudah dipahami, gampang diterima hati, dan ciamik dalam memaparkan materi. Terkadang, beberapa celoteh tanya dari peserta dijawab dengan gurauan sederhana yg lucu tapi tetap bermakna.
"Pak, saya belum sempat menulis, belum ada ide, ini masih sibuk menjamu tamu." ungkap salah satu peserta.
"Bisa dibuat artikel KETIKA MENJAMU TAMU." jawab pak Cah cerdas
"Pak Cah, saya mandeg nih. Saya bingung mau nulis apa?" curhat peserta lain.
"Tulislah sebuah judul, KETIKA AKU BINGUNG." lanjut pak Cah singkat.
"Pak Cah, ini masih repot dengan tugas-tugas, mumpung belum ketungkul dengan kerjaan kantor, belum sempat menulis." ujar peserta lainnya.
"Buatlah judul KETUNGKUL." celoteh pak Cah, spontan membuat kelas ramai dan ceria.

Saya percaya, Allah dengan segala keMahaan-Nya, menganugerahkan kita iman dan keteguhan, agar kita senantiasa memiliki semangat dan daya juang yang mengangkasa, harapan yang menyala-nyala. Karena saya yakin, Allah tidak akan pernah mengubah keadaan hamba-Nya, sampai ia berjuang mengubah keadaan dan nasibnya. Dan saat kita mengintip sedikit saja usaha keras dan pertarungan para pemimpin besar dunia, hampir semuanya pernah jatuh telak sebelum bangkit tegap, mereka pernah menangis sampai akhirnya bisa tersenyum manis. Dan saya yakin, menulis dapat menjadi wasilah dalam mengubah keadaan, menulis mampu mengharumkan sebuah bahkan berjuta nama, menulis mampu mengusir luka yang sudah lama dirasa, dan menulis bisa saja menjadi amal yang tak pernah putus meski empunya telah tiada.

Menulis semudah bernafas, jargon itu seperti menarik-narik lagi mimpi, bahwa segala ilmu dapat diikat dengan sebuah tulisan. Bahwa dalam kelas menulis yang padat ilmu, pembekalan, dan pembinaan ini, sang Guru seperti ingin berkata, "Boleh jadi pada tulisan yang entah apa, anda sedang mewujudkan mimpi anda, dan mungkin mimpi mereka. Karena menulis, adalah mimbarmu."

Rabu, 19 Juli 2017
Marina Fauzia.

#TantanganWonderfulWritingClass
#WonderfulWritingClass
#CahyadiTakariawan
#IdaNurLaila
#KelasMenulisOnline
#WWC2

Senin, 17 Juli 2017

Bandung, dan semua cinta yang tumpah ruah.

Sore ini,
Setelah aktif mengikuti Writing Class Online dari Pak Cahyadi Takariawan dan Ibu Ida Nur Laila, semangat menulis saya tumbuh kembali. Entah sudah berapa lama episode kehidupan ini terlewati, karena lupa dijejaki dengan tulisan tulisan perangkai memori.

Pada salah satu modulnya, pak Cah memberikan topik materi yang sangat menarik, "Menulis Semudah Bernafas". Ahh, entahlah, sudah berapa bahasa yang saya bahkan lupa menatanya, bahkan sekedar kalimat sederhana yang kadang saya juga lupa bagaimana merangkainya.

Jadi teringat zaman kuliah dulu, Ya... zaman yg paling berkesan dari lembaran perjalanan hidup saya. Masa-masa yg tidak pernah bisa saya lupakan, bahkan seincipun. Dengan siapa, seperti apa kondisinya, dimana kejadiannya, hampir semua saya mengingatnya. Karena pada zaman itu, saya merasa tumbuh menjadi anak yg dewasa, saya merasa memiliki tanggungjawab yang paling berharga. Bahkan beban-beban itu.. Haha, masih jelas tergambar di ingatan saya.

Masa itu, masa dimana saya merasa paling nelangsa, tapi juga paling bahagia. Apa pasal?, karena masa itu, adalah masa kritis finansial orangtua saya. Baru itu saya mengalami yg namanya susah makan, Ya...betul betul baru itu!.
Baru itu hampir tiap malam saya menangis karena memikirkan ga pegang uang untuk besok "ngongkos" ke kampus dan makan, baru itu saya nangis gara-gara gabisa beli sabun, shampo, rinso, telor, mie instan, flashdisc, dn perlengkapan lain yg seringnya sangat saya butuhkan, Ya.. tahun kedua menjadi mahasiswa adalah masa yg sulit buat saya, bukan karena saya tak bisa mengikuti pelajaran, tapi justru karena saya belum pernah merasakan hidup sepaceklik ini.. Subhanallah

***

"Dan barangsiapa yg bertaqwa kpd Allah, Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia akan memberikanmu rezeki dari arah yg tak disangka-sangka"
(Qs.At-Tholaq : 2-3)

Mereka adalah wasilah saya semangat menjalani hari, hampir disetiap waktunya daftar ulang semester, hampir saat itu juga saya harus mau berhadapan dg pihak administrasi kampus.

Pak Firman namanya, Direktur keuangan kampus saya, yg berbaik hati memanggil saya utk menyelesaikan masalah administrasi kampus saya dengan bijak, Ibu saya datang ke Bandung, menghadap beliau, berdiskusi, hingga akhirnya didapati jalan keluar bahwa saya tak perlu cuti akademik, biaya kuliah boleh dicicil semampu saya dn orgtua saya, Masyaa Allah...previlege macam apa ini, Ya Rabbana...

Mereka betul-betul pahlawan saya...

Pak Gelar, Bu Diana..
Mba Nita, Pak Didi...
Ulfa, Galuh, Anti, Vera, Rahma, Darma, Ata, Riska...
Gita, Una, Siska, Dian, Nisa, kiki...
Mba Fani, Mba Desti...
Mba Ina, Mba Omah, Rika, Teh Mira
Kang Yusuf, Teh Fahri..
Semua yg hadir mewarnai hidup yg sulit Ya Rabb...

Ahh Ya Rabb,
Banyak rasanya nama-nama yg penuhi otak saya, bingung rasanya berterima kasih dg mereka...sesak dada ini membayangkan kebaikan mereka...

Semua bantuan-bantuan itu sangat menolong utk saya, Ya Allah, andai kalian tahu betapa berjasanya kalian menaikkan pundak saya, membangkitkan langkah saya, menemani hari hari saya....
Bahkan setiap kata per kata yg kalian hadirkan utk semangati saya, masih saya ingat sangat jelas...

Ya Rabb,
Kesulitan itu membuat saya mengenal-Mu lebih baik, membuat saya lebih mencintai semua hamba-Mu dengan dada yg penuh sesak rasa syukur...
Terimakasih telah melenakanku dengan nikmat-nikmat ini Ya Rabb...

Izinkan aku bertemu mereka kembali Ya Rabb, dengan pelukan yg lebih dalam, dengan senyum yg semakin tenggelam..

***

Terimakasih,
Terimakasih yg sampai kelu saya mengungkapkannya...

19 Juli 2017
Mf.

Kamis, 24 November 2016

Menunggu sore tiba

Belakangan ini, hampir setiap hari, selalu menunggu sore tiba. Berharap segera pulang, dan memikirkan hal lain selain pekerjaan.

Padahal pekerjaan ini sesuatu yang sangat menantang, mengcreate rotasi penerbangan, membuat jadwal keliling dunia, bermain dengan istilah2 asing yg tak pernah ditemukan semasa kuliah. Ya, padahal dunia penerbangan ini cukup menarik.

Tapi, apa ya, aku selalu ingin pulang, ingin cepat sampai rumah, bercanda dengan dia, memasak menu2 unik, menikmati merapihkan rumah, menata dekorasi rumah, membaca setumpuk buku, berangkat ke pengajian, berbelanja bahan di tanah abang, menjahit, menonton drama korea, berjualan online, hal hal lain yang waktunya sudah kuhabiskan didepan komputer ini

Ahh, kenapa ya,
aku rindu dengan sore, sudah kangen menikmati bahagia lain, yg tak ada disini..

🌷