Kamis, 18 November 2010

Perjalanan hati di satu hari

Kamis, 18 November 2010
Alkhomiisa, 11 Dzulhijah 1431 H


Pagi cerah,
Matahari masih menampakkan senyumnya untukku, 
seperti pagi-pagi yang lain, ia masih membagi sinarnya untuk sekedar terangi sudut kamarku
udara yang kuhirup sungguh begitu sempurna
tanpa batasan, begitu dalam..hingga terus menelusuri paru-paruku
satu pembuktian lagi
Allah masih berbaik hati padaku


Siang yang ceria,
Matahari begitu bersahabat denganku,
ia membagi sepersekian terik panasnya untuk kembalikan ragaku yang termakan freon AC
Bahkan santapan siang ini kunikmati dengan gratis dan begitu nikmat
satu pembuktian lagi
Allah masih berbaik hati padaku


Senja yang menjingga
bahkan aku sempat melihat siluet itu 
samar
membias pada serat-serat kain jendela kantorku
pantulannya sungguh utuh
melukiskan bayangan yang indah menyeluruh
hingga mataku takjub menyaksikan semua itu
satu pembuktian lagi
Allah masih berbaik hati padaku


Malam yang temaram
kereta terakhir masih bisa kutumpangi
aku aman didalamnya
bahkan Ia mempertemukanku dengan teman
hingga ragaku tak rasa kesepian
sampai dicelah kaki rumah
dan aku dapat kembali dengan selamat
satu pembuktian lagi
Allah masih baik padaku


Padahal Kau tau
Pagi itu aku telat bersedekah
Siang itu aku bahkan sedang tak tentu arah
Sore itu, hati dan fikirku sempat mendua pasrah


Tapi malam ini
Kau masih beri aku celah
untuk berfikir dan mencerna semuanya
ahhh Illah...
Kau buatku malu dan terus merasa bersalah
:'(


Parung,
-MF-