Sabtu, 22 Januari 2011

Murabbi, Samudera ilmu Cakrawala ketegaran

Murabbi,
Sebuah sebutan yang begitu indah kudengar, sosok karismatik nan mulia tiap kali ku membayangkan wajah-wajah teduh itu, ya..duhai kalian Murabbiahku,Guruku... pengganti ibuku kala aku berada jauh dari rumahku, pengganti sahabatku kala kegelisahan dan kegembiraan ini ingin kutumpahkan.
Ini bukan sekedar menyampaikan ilmu, ada transfer ruhiyah yang terjadi saat aku dan kamu bertemu, ada sebongkah cinta yang tertumpahkan saat peluk hangat itu kudapatkan, ada segunung doa saat tangan lembut itu meraih jabat tanganku, dan hanya di jalan ini aku bisa merasakan detik-detik berharga penuh romansa itu.

Murabbi,
Sudah berapa banyak jasamu dalam tiap langah titian hidupku, Darul Arkom sederhana itu pernah menguntai kisah manis kita, lingkaran penuh tawa itu pernah membahana dalam selaksa canda-canda kita, gerimis air mata itu pernah pecah dan membuncah dalam harunya mutaba'ah kita, dan seperti inilah Rasulullah membawakan strategi dakwah itu, strategi yang sampai sekarang kau pakai untuk mendekatiku duhai Murabbiahku.

Murabbi,
Tergurat sudah lelah-lelah itu dalam rona wajahmu, namun tak pernah sedikitpun keluh kesah keluar dari kalimat-kalimat indahmu, andai aku tahu semua penatmu, tapi yang kutahu hanya selangit ketegaranmu dan hidangan nikmat yang selalu tersedia di permadani rumahmu. 

Murabbi,
aku yakin kalian takkan pernah membaca tulisan ini, terkecuali jika Allah izinkan kalian memiliki waktu luang untuk sekedar membuka halaman tak berguna ini ^_^V
dan andai Allah masih izinkan ku bertemu dengan kalian lagi, aku ingin mengecup punggung tanganmu, memeluk hangat dirimu, dan mengatakan "Terimakasih.."
* * *

Teristimewa untuk kalian,
Khadijah hatiku..
Murabbiahku..

Teruntukmu Ummi..
terimakasih telah mengantarkan hijrahku, untuk senja nan syahdu itu..ahh ummi, andai kutahu pelukan erat itu adalah kado terakhir darimu, takkan pernah kulepas begitu cepat.
Jumat,16 maret 2006..tercatat tanggal itu dihatiku ummi..
Ahad, 18 maret 2006..tercatat tanggal itu di batu nisan mu ummi..
I love u,,
* * * 


Hampir lusuh buku-buku itu kubaca berulang kali, susah payah kucoba hafalkan ayat-ayat yang akan kukutip nanti, irama jantungpun selalu berdegup tak menentu, ya..hati selalu berdesir lirih tiap menantikan hari itu, hari dimana aku akan berjumpa dengan kalian, bertemu dengan wajah-wajah teduh itu, memandang lekat-lekat simpul senyum nan manis itu..
Berkeringat aku kalian buat, lepas tawa dan celoteh sederhana itu selalu mengobati sedikit gemetarku, sungguh bukan karena aku demam panggung,,tapi ini adalah sebentuk kesangsianku menyampaikan tiap-tiap ilmu itu,ini adalah sebentuk kegelisahanku pada amalanku sendiri, ini adalah sebentuk ketergugupanku pada pertanggungjawabanku nanti..
Dek,,
Pantaskah aku menjadi Murabbiahmu..?
ahh murabbiku..
Ternyata begitu sulit menjadi dirimu..
* * *

Parung, 22 Januari 2011
-MF-


Tidak ada komentar: