Senin, 10 Mei 2010

REVITALISASI AKTIVIS DAKWAH KAMPUS MENUJU INDONESIA MADANI

Silaturahim akbar para aktivis dakwah kampus pagi tadi, ahad 10 mei 2010 di Masjid Habiburahman PT.DI Bandung, benar-benar dahsyat dan membuka pola fikir saya selama ini.

Sebuah realita dan miniatur kehidupan
antara Kampus dan kehidupan nyata di Masyarakat
Fakta memaparkan:
Kampus hanyalah sebuah miniatur kecil kehidupan kita, aplikasi nyatanya???...semua jauh lebih menantang dan menguji nyali, otak, jasad, dan ruhani kita.

Sosok Mahasiswa, yang katanya kaum "Intelek"..dituntut untuk menjadi Iron Stock..para agen perubahan, Perubahan menuju kebaikan. Ia harus mampu mendelegasikan diri kepada dunia bahwa dirinya adalah contoh masyarakat yang harus diperjuangkan.

Mengapa Mahasiswa?Mengapa Aktivis? dan Mengapa Pemuda?
=============================================

Itulah titik pembicaraaan pertemuan tadi kawan.
dari 4 pemateri yang luar biasa Dahsyat!! tercipta suasana dan pengharapan output yang sungguh melekat.
Pembicara pertama, Drs.Suharna Surapranata, beliau adalah Menteri Riset dan Teknologi RI..sosok karismatik dan bijak (like i see), memaparkan bahwa para aktivis dakwah kampus yang akan menyongsong kepeminpinan nasional harus berada pada tiga sektor
1. Public Sector --> dimana pada area ini, para calon agen perubahan ini dituntut untuk berkontribusi nyata dilingkungan masyrakat
2. Private Sector --> area yang kedua ini lebih membahas kepada ruang lingkup pribadi si pemuda
3. Role Sector --> garis pemerintah (pas materi ini tidak terlalu nyimak ^^)

point penting yang menjadi catatan saya juga, dari pembahasan Drs.Suharna adalah hakikat dakwah adalah ishlah, yaitu perubahan menuju kebaikan, dan kita adalah calon unsur peubah itu

Orbit Aktivis Dakwah Kampus
======================
1. Tarbiyah / Pembinaan --> Kosong, jika ilmu yang didapat tak ada penjagaan secara berkelanjutan, oleh karena itu..perlu adanya sistem pembinaan yang baik dan menyeluruh. so..thats it, mengapa kita ada di jamaah ini
2. Sa'bi --> Menambah sensitifitas kita terhadap lingkungan masyarakat
3. Mu'asasi --> BERBENAH / meningkatkan profesionalitas diri kita
4. Dauliy --> Penataan Negara. Hasan Albana pun mengatakan Islam adalah Daulah(negara).

Kompetensi Muslim
==============

Gak kalah menarik dari Pembicara pertama, pembicara yg kedua ini juga mulai unjuk gigi...dengan pembicaan CV yang cukup panjang dari MCnya MQ Radio..kang agus (hihi..baru lihat..ternyata perwujudannya seperti itu, so..selama acara..berasa lagi denger radio aja^^), yap.. Dr.Edi Sukur M.Eng selaku staff Menristek membawakan materi yg berjudul "REVITALISASI PERAN DAN FUNGSI IRON STOCK MAHASISWA DALAM PERSAINGAN GLOBAL"

Subhanallah...penyampaian bapak yang satu ini terlihat asik dan santai, tapi..apa yg ingin disampaikan sungguh saya tangkap dengan baik dari setiap pembicaraannya, maklumlah beliau orang pintar (kasihan MC yang baca CVnya ^^)
beliau mengatakan, kompetensi seorang muslim itu memiliki tiga hal
1. Kompetensi dasar --> Tarbiyah dzatiyah, yaitu proses pembinaan diri menuju ke arah yg lebih baik
2. Kompetensi Humaniora --> Tsaqofah Ijtimaiyah, titik tekan pada kompetensi ini adalah hubungan dengan masyarakat, interpersonal pribadi itu sendiri, dan pembawaannya dalam bermasyarakat
3. Kompetensi Profesional --> Tsaqofah takhasusiyah, pencitraan diri terhadap dunia kerja atau dunia profesional

paling tidak, MINIMAL..para agent of change ini memiliki dua kompetensi diatas, kalau tidak kompetensi dasar dan humaniora, berarti Kompetensi dasar dan profesional....dengan terus berusaha mengembangkan pencapaian yang optimal disetiap kompetensinya.


Tidak ada komentar: