Sabtu, 05 Juni 2010

Shubuh Syahdu


Anggun, lirih aku terkecup butir-butir paru
sekumpulan cahaya berhenti sejenak diperaduan waktu
elegi lantunan baya nan merdu menyajikan kenikmatan kelabu

Lalu..
sekelumit bias berpendar dihadapan kelopak mataku
kaku..
menyatukan tiap-tiap celah retina yang sedang kumpulkan energi peluh
sirat-sirat saraf melafas meregang mengaduh
bergerak melambai meninggi dan terjaga saru
bergetar aku..
nada itu menguat menyeru
lantunkan nyanyian syurga seraya menyengaja berpacu
"segeralah, masa tak lama bercumbu"

Beku,
bulir-bulir bening ini merasuk menusuk setiap inchi saraf ragaku

sejuk,
tetap saja tak pernah terganti membiru merajuk

sujud,
menengadah terkantuk,
tafakur,
tiap-tiap bait rinduNya kutitip di sisi-sisi lakonan
kini, gempita mulai merona
mengintip celah kamarku yang tersingkap malu
merdu
syahdu
hingga aku ingin terus mengadu

Shubuh Syahdu..

jangan beranjak dahulu..

waktu masih panjang untuk kita bercumbu
jamahkan lantunan Kauniyah padu
muhasabahkan lafas Qauliyah sendu
hingga kicau itu datang ketuk pintu kamarku
atau cahaya perlahan menyinari manja kisi-kisi ragaku
baru kau boleh berkelana menuju Satu

Bandung, 050610
-MF-
Subuh syahdu, sejuk, merajuk, membawaku tilawahkan ayat-ayat merdu



2 komentar:

aisyah asyafiyah mengatakan...

Kereen sekaliii.. kyaa~ numpang berguru yaa :D

Marina Fauzia mengatakan...

sama2 berguru fia, tulisan fia juga menginspirasi :D